Selasa, 28 Juli 2009

waktu yang ditunggu

Sadar tidakkah diriku akan waktu yang sengaja kutunggu
Siap tidakkah diriku akan rasa pahit yang akan menderu
Dulu,aku begitu menggebu merajuk hati untuk bermain madu
Sebelum semua terlanjur haru,mungkin sebaiknya kusimpan sayu
Dulu,kubertanya pada waktu
Dulu,kuberbohong pada waktu
Dulu,kumenantang pada waktu
Kini,kembali waktu yang mempermainkan aku
Tidakkah kau tau
Apa yang akan menyambutku
Di waktu yang telah lama kutunggu

Kamis, 23 Juli 2009

mau merenung bersamaku???

ada kabar gembira hari ini?
kutanyakan sayu yang berlalu,dia melirik sekejap
kerlingan mata yang diisyaratkan tak mampu menyampaikan pesannya
taukah kau dimana disimpan tanya?

tanya...tanya...dan tanya..
terlalu banyak tanya yang kuucap dalam dada
jawab...jawab...jawab...
tak perlu berlari menuntut jawab
diam....
meringkuk diriku dalam sadar

ada apa dengan jangkrik?
seperti meringik...
tak henti mengejek...
salahkah aku yang mencibir jangkrik?

karena aku diam
karena aku sadar
karena aku terlalu lama berpangku,menunggu...

Rabu, 22 Juli 2009

momen kesan singkat

ceritanya,hari itu adalah hari dimana teman-teman lamaku menyempatkan waktunya untuk sekedar bercengkrama di sekolah lama.Ini adalah momen penuh kesan,kami makan-makan bareng.So pasti dengan segala usaha memojokkan salah satu teman agar dia mau mengeluarkan koceknya untuk membayar semuanya.heheeeh,dan sebelumnya tak pernah kami lakukan ini.
Tak hanya berhenti sampai di situ,kami menghabiskan malam hanya dengan tawa dan sarat ejekan.hwahahaaa,dan semuanya berakhir dengan pengusiran(hiks...).AKU DIUSIR.....diusir oleh petugas kemanan karena aku dan teman-teman sebangsaku berada di sarang kaum adam melewati waktu toleransi...(malunya euy....mukaku rasanya ingin kulipat dan kumasukkan kantong celana)...
segini dulu cerita kesan singkatnya...

Sabtu, 18 Juli 2009

tanpa suara

disini dingin mengadu
disana angin menyapu
terbawa diriku dalam kalbu,di tengah angin yang membatu

kusangka cawan yang datang hari ini
kudapat bintang menyapa
melahap segala kebekuan

tak sempat kudengar jangkrik menyapa
tak pula bisikan cahaya
aku sibuk dengan suasan
aku hanya tau ini adalah maya yang kuangkat menjadi nyata

saat lilin menawarkan rasa
kurasa senyum yang merona
kusapa semua dengan tawa
tapi apa yang kudapat....
kau membawa banyak ragam cahaya